Saturday, January 15, 2005

Progress report per 14 Januari 2005

Kami beritahukan pada rekan-rekan di sini bahwa fokus aktifitas "Al Izhar Cinta Aceh" saat ini adalah pada aktifitas "relief" (penyaluran logistik kebutuhan masa "emergency" pasca bencana), dan terfokus pada daerah pantai Barat Sumatra, terutama daerah Meulaboh dan sekitarnya. Kami juga saat ini sudah mulai menyalurkan supply/logistik berdasarkan laporan kebutuhan dari lapangan, sehingga lebih bersifat "pull" daripada "push".

Hal ini kami tegaskan sekaligus untuk menjawab berbagai pertanyaan ataupun komentar mengenai tingkat keterlibatan kami dalam rangka sumbangsih kami meringankan kondisi yang sedang dialami oleh masyarakat yang terkena dampak gempa dan tsunami di Aceh/Sumatera Utara.

Selama ini bantuan logistik maupun dana yang kita kumpulkan bersama, baik dari lingkungan Al Izhar maupun masyarakat sekitar, sebagian besar telah tersalurkan dengan baik melalui beberapa jalur:

- jalur yang dibuka oleh rekan ortu Emil dan Tami Arifin
- jalur yang dibuka oleh tim rekan ortu Emmy Hafild yang tergabung di Walhi
- jalur yang telah menyediakan diri, dan masih menunggu kiriman body bags dari Singapore (buset, lama amat! by the time they get here, kemana penyalurannya!!!) adalah jalur Rotary Club Deli Medan
- jalur Rotary Club Langkat yang bekerjasama dengan Aceh Sepakat

Karena jalur menuju Meulaboh dan sekitarnya memang dipersiapkan dulu oleh tim2 di atas, baik dalam persiapan jalur dan transportasi ke lokasi dari Medan serta persiapan posko di lokasi; dan juga transportasi dari Jakarta ke Medan selama ini tertangani relatif lancar, baik kerjasama kami dengan pihak Garuda/Departemen Perhubungan, jalan darat dengan tronton, dan pihak2 lain; alhamdulillah "amanah" yang dititipkan melalui Al Izhar Cinta Aceh senantiasa tersalurkan dengan baik. Kerjasama yang erat telah terjalin antara semua pihak yang selama ini terlibat dalam penyaluran penggalangan bantuan melalui posko "Al Izhar Cinta Aceh" dalam segala bentuk, tak terucapkan beribu terimakasih pada rekan2 semuanya.

Malah barusan kami masih menerima pertanyaan melalui Rony Fachry selaku Project Manager Aceh Appeal, Perhimpunan Pelajar Indonesia Australia-Western Australia (yang baru mengirimkan TIGA ton barang/supply dari Perth!), apakah kami masih bisa menyalurkan barang/supply yang ingin disumbangkan oleh pihak Moslem Social and Sport Association di Western Australia!!! Terimakasih rekan Rony, nanti kami kabari kembali kalau sudah konsultasi lagi dengan rekan-rekan di lapangan. Untuk Bung Herwin, Bung Jamed dan Bung Duman (?) di Medan, moga2 masih bisa mengabari kami bagaimana kondisinya di lapangan setelah penerimaan 3 container dari Perth yang sedang dalam perjalanan saat ini.

Terlebih lagi, sekarang dengan adanya http://cintaaceh.blogspot.com serta penyebaran brosur "Reach Aceh Now" kemana-mana oleh rekan-rekan ortu di sini, kami telah mulai menerima berbagai pertanyaan, bahkan dari pihak2 di luar negeri mengenai kemungkinan2 penyaluran dana pada tahap "recovery/rehabilitasi".

Hal di atas kami angkat, mengingat memang saat ini kami sedang mencari/mencoba mengidentifikasi di sektor mana penggalangan dana yang masih berlangsung saat ini dapat tersalurkan dengan efektif, dengan keterbatasan kami yang nun jauh dari lokasi ini.

Contoh yang ditampilkan Ibu Kia Setiawan dalam postingnya sore tadi memang menjadi suatu "concern":

"Kalau ada dana sebaiknya segera dipikirkan untuk segera membangun tempat tinggal yang layak mengingat kondisi di camp2 pengungsian yang saat ini sangat memprihatinkan karena hujan yang setiap hari mengguyur Banda Aceh."

Ibu Kia dan rekan2 ortu lainnya, yang kami perlukan saat ini adalah suatu jaminan dari pihak ke-tiga di lapangan/lokasi, bahwa apapun bentuk penyaluran dana yang kami sumbangkan melalui pihak ke-tiga ini, memang dapat dipertanggungjawabkan (pada pemberi "amanah" dana tersebut) tidak saja dari penggunaan dananya, tapi lebih pada tepat-guna pemanfaatan "hasil akhir"nya (apakah berupa fasilitas, bea siswa, micro credit maupun lainnya) yang sudah disesuaikan dengan kondisi sosio-kultural masyarakat setempat.

Walaupun saat ini melalui jaringan "Al Izhar Cinta Aceh", kami sedang berupaya mengumpulkan berbagai alternatif mengenai pemanfaatan dana yang terkumpul melalui "Al Izhar Cinta Aceh", untuk nanti kami usulkan kembali ke rekan-rekan ortu sekalian untuk kelanjutan penggalangan dananya, kami tetap dan sangat terbuka dengan sumbang saran serta usulan dari rekan-rekan ortu sekalian.

Kami tidak berpretensi sebagai ahli dalam perencanaan maupun pembangunan kembali suatu daerah pasca bencana, terlebih di daerah Aceh dengan segala keunikan dari kehidupan masyarakatnya, sehingga karena itulah kami butuh bantuan dari rekan-rekan semua di sini.

Moga2 dalam posting laporan kami berikutnya, kami sudah dapat menampilkan alternatif bentuk pemanfaatan dana yang dapat kami anggap "bisa dipertanggungjawabkan", sehingga rekan-rekan ortu di sini dapat menilai sendiri apakah masih bersemangat untuk menyalurkan dana bantuan melalui "Al Izhar Cinta Aceh".

Seperti telah kami sebutkan di atas, kami butuh bantuan rekan2, terlebih rekan2 di lapangan, mengenai beragam usulan, pandangan, kondisi lapangan, dan segala bentuk informasi, sehingga penyaluran dana yang tergalang melalui "Al Izhar Cinta Aceh" dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

Selamat berweekend bagi yang bisa menikmati weekend, dan sampai jumpa di "laporan" kami berikutnya.

Wass.
Sri


0 Comments:

Post a Comment

<< Home