Sunday, January 30, 2005

Aceh Trip-devastation

The devastation is 25km++ inland-ward (satellite photos). Kalau terjadi di ancol, sampai mana, silahkan tebak.

Thanks for Mas Agus Pambagio for his intensive (almost brotherlike assistance) guidance while we were all there. Terima kasih banyak Mas!

Poetically, Allah had allowed the black water from hell to wash inland, for a reason He only Knows.

This is an extraordinary disaster of a biblical proportion that needs an extraordinary disaster management.

We just cannot cope to do it alone. Manpower, equipment, system/ methodology, money.

What these bulldozers and excavators from BUMN and swasta are doing is just clearing the debris to make way for roads only. Not enough.

The 1000 military cadets sent there will be a waste, if no equipment given to them, since they only use hands (okol, bukan akal).

The devastation will make the coastal land inhabitable for 15-to years (7 km coastal width).

TT
(Tommy Tamtomo)

Trip to Acheh

assalamualaikum:

mas tommy and myself have the privilege to go for a 'pilgrimage' to the serambi mekkah.

we were immensely moved and humbled by the scale and scope of the acheh disaster. we were devastated watching the extent of nature's power in ulee lheue - just on the north end of banda aceh.

all that we seen on the television. it was nothing compared to what we saw and experience. we were in ground zero, where everything we saw was literally crushed. whereever we saw, 180 degrees across to the distant horizon, some 3 kms radius, we can only see the silent remnants of the vicious 'air hitam' or 'black water' - the flooring
and concrete foundation of what used to be houses inhabited by what used to be the people of ulee lheue.

we found no ready reference to record what we have witnessed. some words that portrays the reality as close as possible was :
atomic bomb proportion. armageddon. kiamat kecil.

banda aceh. everywhere, remnants of the concrete-like smudge that formed from the sea sand covered most of banda aceh. the pungent smell was unmistakable and brought chills to my spine.

It will take a couple of years before the presently flooded water can recede and be inhabited by these people.

we visited lho nga the next day. the afternoon breeze that gently welcomed our presence belied the fact that only weeks before the area was ravaged by pitch-black waves towering more than the tallest tree on the region - some 50-70 meters above the sea level. the eerily tranquil afternoon hit me with a sudden enlightenment: that i am
NOTHING in the presence of the Creator.

In Aceh, God showed his presence in a grand style. Not only did God allow the waves to roam free through most of the west coastal regions of Acheh, the Divine presence is fortified by the fact that all mosques (and also churches) are intact and in decent order.

We were humbled.

We were humbled to see, and notice, the traces of God everywhere.
We were humbled to see the resilience of the acheh people.
These people have been tormented for years, since DOM back in 1989?.
We were humbled to see how these people cope to get on to real life


I am at a loss of words, everything in acheh is simply indescribable.

The Al Izhar Cinta Aceh will accordingly be reshaped (on an as.needed.basis) towards the new direction of relief effort coming into Acheh.


Wassalam,

Denny Turner
ketua beom al izhar
ortu Dira 3b/21



========================================================
Alex Noble:
If I have been of service, if I have glimpsed more of the nature and essence of ultimate good, if I am inspired to reach wider horizons of thought and action, if I am at peace with myself, it has been a successful day.


Tuesday, January 18, 2005

Kontak Medan

sms from Emmy Hafild

Kontak untuk daerah kota MEDAN, berganti menjadi

JAYA ARJUNA
Jl. Warna 30 Medan
20159 Medan - Indonesia

Telp : 061778075** - 06145234**
HP : 08116442**

Bila ada yang berkeperluan dengan MEDAN, silahkan hubungi Ibu Sari (aliz) untuk kelengkapan nomer telp.




wass
abi


Saturday, January 15, 2005

Progress report per 14 Januari 2005

Kami beritahukan pada rekan-rekan di sini bahwa fokus aktifitas "Al Izhar Cinta Aceh" saat ini adalah pada aktifitas "relief" (penyaluran logistik kebutuhan masa "emergency" pasca bencana), dan terfokus pada daerah pantai Barat Sumatra, terutama daerah Meulaboh dan sekitarnya. Kami juga saat ini sudah mulai menyalurkan supply/logistik berdasarkan laporan kebutuhan dari lapangan, sehingga lebih bersifat "pull" daripada "push".

Hal ini kami tegaskan sekaligus untuk menjawab berbagai pertanyaan ataupun komentar mengenai tingkat keterlibatan kami dalam rangka sumbangsih kami meringankan kondisi yang sedang dialami oleh masyarakat yang terkena dampak gempa dan tsunami di Aceh/Sumatera Utara.

Selama ini bantuan logistik maupun dana yang kita kumpulkan bersama, baik dari lingkungan Al Izhar maupun masyarakat sekitar, sebagian besar telah tersalurkan dengan baik melalui beberapa jalur:

- jalur yang dibuka oleh rekan ortu Emil dan Tami Arifin
- jalur yang dibuka oleh tim rekan ortu Emmy Hafild yang tergabung di Walhi
- jalur yang telah menyediakan diri, dan masih menunggu kiriman body bags dari Singapore (buset, lama amat! by the time they get here, kemana penyalurannya!!!) adalah jalur Rotary Club Deli Medan
- jalur Rotary Club Langkat yang bekerjasama dengan Aceh Sepakat

Karena jalur menuju Meulaboh dan sekitarnya memang dipersiapkan dulu oleh tim2 di atas, baik dalam persiapan jalur dan transportasi ke lokasi dari Medan serta persiapan posko di lokasi; dan juga transportasi dari Jakarta ke Medan selama ini tertangani relatif lancar, baik kerjasama kami dengan pihak Garuda/Departemen Perhubungan, jalan darat dengan tronton, dan pihak2 lain; alhamdulillah "amanah" yang dititipkan melalui Al Izhar Cinta Aceh senantiasa tersalurkan dengan baik. Kerjasama yang erat telah terjalin antara semua pihak yang selama ini terlibat dalam penyaluran penggalangan bantuan melalui posko "Al Izhar Cinta Aceh" dalam segala bentuk, tak terucapkan beribu terimakasih pada rekan2 semuanya.

Malah barusan kami masih menerima pertanyaan melalui Rony Fachry selaku Project Manager Aceh Appeal, Perhimpunan Pelajar Indonesia Australia-Western Australia (yang baru mengirimkan TIGA ton barang/supply dari Perth!), apakah kami masih bisa menyalurkan barang/supply yang ingin disumbangkan oleh pihak Moslem Social and Sport Association di Western Australia!!! Terimakasih rekan Rony, nanti kami kabari kembali kalau sudah konsultasi lagi dengan rekan-rekan di lapangan. Untuk Bung Herwin, Bung Jamed dan Bung Duman (?) di Medan, moga2 masih bisa mengabari kami bagaimana kondisinya di lapangan setelah penerimaan 3 container dari Perth yang sedang dalam perjalanan saat ini.

Terlebih lagi, sekarang dengan adanya http://cintaaceh.blogspot.com serta penyebaran brosur "Reach Aceh Now" kemana-mana oleh rekan-rekan ortu di sini, kami telah mulai menerima berbagai pertanyaan, bahkan dari pihak2 di luar negeri mengenai kemungkinan2 penyaluran dana pada tahap "recovery/rehabilitasi".

Hal di atas kami angkat, mengingat memang saat ini kami sedang mencari/mencoba mengidentifikasi di sektor mana penggalangan dana yang masih berlangsung saat ini dapat tersalurkan dengan efektif, dengan keterbatasan kami yang nun jauh dari lokasi ini.

Contoh yang ditampilkan Ibu Kia Setiawan dalam postingnya sore tadi memang menjadi suatu "concern":

"Kalau ada dana sebaiknya segera dipikirkan untuk segera membangun tempat tinggal yang layak mengingat kondisi di camp2 pengungsian yang saat ini sangat memprihatinkan karena hujan yang setiap hari mengguyur Banda Aceh."

Ibu Kia dan rekan2 ortu lainnya, yang kami perlukan saat ini adalah suatu jaminan dari pihak ke-tiga di lapangan/lokasi, bahwa apapun bentuk penyaluran dana yang kami sumbangkan melalui pihak ke-tiga ini, memang dapat dipertanggungjawabkan (pada pemberi "amanah" dana tersebut) tidak saja dari penggunaan dananya, tapi lebih pada tepat-guna pemanfaatan "hasil akhir"nya (apakah berupa fasilitas, bea siswa, micro credit maupun lainnya) yang sudah disesuaikan dengan kondisi sosio-kultural masyarakat setempat.

Walaupun saat ini melalui jaringan "Al Izhar Cinta Aceh", kami sedang berupaya mengumpulkan berbagai alternatif mengenai pemanfaatan dana yang terkumpul melalui "Al Izhar Cinta Aceh", untuk nanti kami usulkan kembali ke rekan-rekan ortu sekalian untuk kelanjutan penggalangan dananya, kami tetap dan sangat terbuka dengan sumbang saran serta usulan dari rekan-rekan ortu sekalian.

Kami tidak berpretensi sebagai ahli dalam perencanaan maupun pembangunan kembali suatu daerah pasca bencana, terlebih di daerah Aceh dengan segala keunikan dari kehidupan masyarakatnya, sehingga karena itulah kami butuh bantuan dari rekan-rekan semua di sini.

Moga2 dalam posting laporan kami berikutnya, kami sudah dapat menampilkan alternatif bentuk pemanfaatan dana yang dapat kami anggap "bisa dipertanggungjawabkan", sehingga rekan-rekan ortu di sini dapat menilai sendiri apakah masih bersemangat untuk menyalurkan dana bantuan melalui "Al Izhar Cinta Aceh".

Seperti telah kami sebutkan di atas, kami butuh bantuan rekan2, terlebih rekan2 di lapangan, mengenai beragam usulan, pandangan, kondisi lapangan, dan segala bentuk informasi, sehingga penyaluran dana yang tergalang melalui "Al Izhar Cinta Aceh" dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

Selamat berweekend bagi yang bisa menikmati weekend, dan sampai jumpa di "laporan" kami berikutnya.

Wass.
Sri


Friday, January 14, 2005

Puskesmas sudah operasional di Meulaboh

SMS dari Emil Arifin via rekan ortu Maya Danubrata, Jumat 14 Januari jam 19.09:

PUSKESMAS di kecamatan Meurebao salah satu daerah yg terparah di Meulaboh sudah kita beresin dan berfungsi kembali.

Sudah 3 hari berjalan dan melayani pasien berobat gratis sebanyak 160 org per hari. Kita dapat bantuan dr 3 org dari PN Timah.

PUSKESMAS buka dari jam 7 pagi sampai jam 11 malam.

Krn kita pasangin Genset, PUSKESMAS tsb satu2nya yg terang di daerah
tsb.

-->dermawan tercinta, fyi dr emil

Thursday, January 13, 2005

Kiriman alumni Al Izhar di Perth sebanyak 3 ton!!!

Pagi kemarin, Senin 10 Januari 2005, telah berangkat dari Perth, 3 container @ satu ton barang2 hasil pengumpulan alumni Al Izhar angkatan-4, Sherly Rezky, bersama masyarakat sekitar di Perth, tempat dia sedang menimba ilmu.

Ketiga container tersebut akan dikirim dalam 3 jadwal flight Garuda yang berbeda dan langsung diterbangkan ke Medan, dimana akan diterima dan disalurkan oleh staf serta para relawan rekan ortu Emmy Hafild yang tergabung dalam WALHI Medan, yaitu Bung Herwin Nasution.

Seperti telah dikisahkan oleh Bung Jamed (bukan Janed, sorrrryyyyy....) melalui penuturan rekan ortu Sari Gamareza semalam, sumbangan dari Perth akan disalurkan ke Meulaboh dan Calang, serta jalur sepanjang Tapak Tuan sampai ke Calang, yang mana jalan darat sudah terbuka dengan lebih baik, walaupun masih sulit dilalui.

Sherly silakan simak kisah Bung Jamed membuka jalur ke Meulaboh di blog kita, http://cintaaceh.blogspot.com serta perkembangan2 lain seputar Al Izhar Cinta Aceh selama ini. Moga2 kiriman dari Perth akan sampai dengan selamat di Medan dan juga di Meulaboh dan sekitarnya.

Terimakasih untuk alumni Sherly dan kawan2 di Perth, yang telah bersusah-payah berupaya mengumpulkan bantuan untuk para korban di Aceh. Semoga seluruh upaya kita bersama akan diterima dengan baik oleh pihak2 yang membutuhkan.

Wass.
Sri

Wednesday, January 12, 2005

Laporan Posko Al Izhar - January 2005

Berikut Laporan dari Posko untuk bulan January
Silahkan Klik Laporan Posko


Untuk Laporan 2004 Silahkan Klik Laporan Posko 2004

Source : Nana

Kiriman dari alumni al izhar di Perth

Pagi kemarin, Senin 10 Januari 2005, telah berangkat dari Perth, 3 container @ satu ton barang2 hasil pengumpulan alumni Al Izhar angkatan-4, Sherly Rezky, bersama masyarakat sekitar di Perth, tempat dia sedang menimba ilmu.

Ketiga container tersebut akan dikirim dalam 3 jadwal flight Garuda yang berbeda dan langsung diterbangkan ke Medan, dimana akan diterima dan disalurkan oleh staf serta para relawan rekan ortu Emmy Hafild yang tergabung dalam WALHI Medan, yaitu Bung Herwin Nasution.

Seperti telah dikisahkan oleh Bung Jamed (bukan Janed, sorrrryyyyy....) melalui penuturan rekan ortu Sari Gamareza semalam, sumbangan dari Perth akan disalurkan ke Meulaboh dan Calang, serta jalur sepanjang Tapak Tuan sampai ke Calang, yang mana jalan darat sudah terbuka dengan lebih baik, walaupun masih sulit dilalui.

Sherly silakan simak kisah Bung Jamed membuka jalur ke Meulaboh di blog kita, http://cintaaceh.blogspot.com serta perkembangan2 lain seputar Al Izhar Cinta Aceh selama ini.  Moga2 kiriman dari Perth akan sampai dengan selamat di Medan dan juga di Meulaboh dan sekitarnya.

Terimakasih untuk alumni Sherly dan kawan2 di Perth, yang telah bersusah-payah berupaya mengumpulkan bantuan untuk para korban di Aceh.  Semoga seluruh upaya kita bersama akan diterima dengan baik oleh pihak2 yang membutuhkan.

Wass.
Sri

Tuesday, January 11, 2005

Medical Report - Bapak Widjanarko Hastario

Message originally posted jan 10 2005 by Bapak Widjanarko Hastario yang baru kembali dari Aceh.


1. Berapa banyak dokter puskesmas yang hilang (meninggal)
2. Berapa dokter yang kehilangan tempat praktek.
3. Berapa jumlah dari setiap posko yang membutuhkan pertolongan

Bantuan yang akan diberikan adalah:
1. Pendirian klinik klinik yang sederhana.
2. Pemberian peralatan medis seperti stetoskop untuk dokter.
3. Pemberian obat obatan yang disesuaikan dengan kebutuhan para dokternya.
4. Pemberian pelatihan dokter keluarga dan pemulihannya bagi para dokter dokter tersebut.

Sampai seminggu pasca bencana di Aceh, berita tentang tenaga kesehatan yang tersisa simpang siur. Informasi di Banda Aceh sangat sulit didapat, apalagi di daerah remote. Mudah-mudahan dalam 2 minggu kedepan lebih baik, karena kegiatan emergency relief/ rehabilitasi sudah dimulai.

Ketika saya meningggalkan banda aceh, rumah sakit yang beroperasi hanya 3 yaitu Kesdam dan Fakinah (operasional penuh). RSZainoel Abidin baru kami jalankan satu blok saja sejak hari kamis tgl 6 januari lalu yaitu ruangan IGD yang melayani kasus emergency sederhana dan ruang rawat sederhana dengan 28 bed/ stretcher.

Sebagian peralatan (kasur, bed, trolley, meja kursi dll) didapat dengan memulung kemudian dibersihkan, sebagian lagi bantuan. Mudah-mudahan di hari-hari ini beberapa ruangan dapat
dipergunakan sehingga dapat merawat pasien lebih banyak, mengingat antisipasi evakuasi dari daerah Meulaboh dan sekitarnya. Seluruh peralatan RSZA hancur terutama alat-alat elektronik.

Komunikasi dan koordinasi di lapangan sangat parah. Ketiga RS tersebut tidak dapat berkomunikasi satu sama lain. Kami tidak tahu apa yang terjadi di RS lainnya, padahal RSZA diarahkan menerima pasien rujukan dari Kesdam dan Fakinah.

Yang segera dibutuhkan (selain obat-obatan) adalah bed/ stretcher, alat komunikasi di dalam RSZA mengingat RSZA yang sangat luas dengan jarak antara ruangan yang cukup jauh, dan alat komunikasi keluar antar RS/ Pendopo (crisis centre), alat dignostik sederhana (laboratorium dan radiologi),perlengkapan kamar operasi.

Kamar operasi di IGD dapat difungsikan setelah ada mesin anestesi. Sementara kami mendapat support dari Australian army yang membuat field operating theatre/ hospital di halaman RSZA, jadi kasus operatif dilayani di situ.

Kesan kami, Aceh memang membutuhkan tenaga kesehatan lokal lebih banyak. Tenaga asing lebih baik yang spesialistik saja mengingat perlunya penerjemah bahasa Indonesia/ Aceh.

Salam,
Widjanarko, ortu dila smp1e dan nisa sd5a

Dibutuhkan data medis

Dr. Alfred Loh, dokter di Group kami Raffles Medical Group adalah presiden WONCA yaitu Family Medicine di Singapore. Hari ini berangkat ke Geneva untuk berkumpul dengan semua delegasi dari seluruh dunia. Kalau nggak salah di Indonesia ketuanya dari DEPKES yaitu Dr. Azrul.

Sebenarnya Raffles Medical bisa membantu langsung tanpa ada birokrasinya. Dia ngerti kalau di Indonesia birokrasi cukup merepotkan.

Yang ingin diharapkan dari rekan milis di sini atau group dokter yang baru kembali dari Aceh, data sbb:
1. Berapa banyak dokter puskesmas yang hilang (meninggal)
2. Berapa dokter yang kehilangan tempat praktek.
3. Berapa jumlah dari setiap posko yang membutuhkan pertolongan?

Maksud dan tujuannya adalah bantuan dari WONCA bisa diberikan langsung kepada Dokternya agar mereka bisa kembali berpraktek. Karena tidak mungkinlah dokter asing ini yang akan terus suka rela membantu di sana. Kita berprinsip bahwa dokter setempat lah (dokter Indonesialah) yang lebih touch the ground di sana, dan lebih mengerti budayanya.

Bantuan yang akan diberikan adalah:
1. Pendirian klinik klinik yang sederhana.
2. Pemberian peralatan medis seperti stetoskop untuk dokter.
3. Pemberian obat obatan yang disesuaikan dengan kebutuhan para dokternya.
4. Pemberian pelatihan dokter keluarga dan pemulihannya bagi para dokterdokter tersebut.

Kalau memang rekan rekan di milis ini bisa membantu dengan data ini, saya sangat berterima kasih sekali.

Wass
Prita
NB: untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi beomalizhar@gmail.com

Monday, January 10, 2005

CERITA TENTANG MEULABOH DAN CALANG

CERITA TENTANG MEULABOH DAN CALANG

Diceritakan oleh: Bpk.Janed dan Ibu Emmy Hafild dari WALHI

Teman-Teman hari Sabtu pagi kemarin kami berkumpul untuk mendengarkan kisah dari seorang relawan WALHI yaitu Bpk. Janed serta juga penuturan dari Ibu Emmy Hafild (selaku mantan ketua WALHI dan saat ini menjabat Direktur Eksekutif Transparansi Internasional Indonesia) mengenai keadaan dari mulai awal bencana datang hingga situasi dan kondisi kota Meulaboh dan Calang saat ini.

Cerita dimulai dari runtutan peristiwa bencana datang. Pagi sekitar jam 08.00 pagi waktu setempat terjadi gempa yang sangat dahsyat lalu disusul dengan badai Tsunami yang ditandai dengan surutnya air laut sekitar 2-3 km kearah laut. Bayangkan betapa jauhnya air laut tersebut surut, pada saat inilah masyarakat tepi pantai baik yang memang tinggal disana maupun yang sedang berlibur berlarian untuk mengambil ikan yang menggelepar karena surutnya air. Padahal menurut Bpk. Janed peristiwa ini berlangsung lebih kurang 45 menit!! Kalau saja masyarakat mengerti bahwa tanda2 alam ini adalah awal dari sebuah malapetaka, mungkin mereka akan segera menyelamatkan diri dari bahaya yang mengancam.

Lalu cerita dilanjutkan dengan penggalangan bantuan WALHI bekerjasama dengan AL-Izhar Cinta Aceh. Saat ini penggalangan bantuan sedang dipusatkan di daerah Meulaboh dan Calang.

MEULABOH

Untuk mencapai kota Meulaboh dengan jalan darat Bpk. Janed bercerita beliau harus melewati jalan darat dari Medan menuju Bakongan melewati S. Salam. Dari Bakongan menuju Tapak Tuan sebenarnya ada jembatan tetapi jembatan tersebut putus sehingga mereka harus menggunakan perahu guna mencapai Tapak Tuan. Dari Tapak Tuan menuju Blang Pidi masih bisa dilalui dengan jalan darat ke daerah Ujung Fatihah. Sekitar 10km dari Ujung Fatihah adalah daerah perkebunan, daerah ini juga kondisinya sangat parah karena merupakan areal perkebunan kelapa sawit. Setelah Ujung Fatihah melewati jalan darat kembali barulah kota Meulaboh dapat dicapai.

Dikota Meulaboh ini 2/3 dari seluruh kota hancur total rata dengan tanah!! Yaitu sepanjang 2km dari garis pantai sampai ke tengah kota. Yang tertinggal hanya 1/3 bagian dari kota tersebut. Mayat bergelimpangan dimana-mana, sampai hari inipun masih banyak mayat-mayat yang belum terevakuasi. Beruntung (masih merasa untung??) di bagian kota yang survive tersebut masih ada rumah sakit, kantor Bupati, mesjid dan Kompi-C yang saat ini ditempati oleh Danrem (satu-satunya tentara yang selamat? Karena semua tinggal di tepi pantai) yang dapat digunakan untuk tempat2 penggalangan bantuan.

Para pengungsi juga banyak yang tinggal didaerah Ujung Fatihah karena didaerah tersebut masih terdapat beberapa bangunan yang masih berdiri dan layak untuk ditinggali. Selain di daerah Ujung Fatihah para pengungsi juga ditempatkan di kantor Bupati, mesjid dan ruko2 yang masih tersisa.

Kondisi para pengungsi sangat memprihatinkan, banyak anak2 yang terserang infeksi paru-paru. Anak2 tersebut memang selamat dari gelombang Tsunami, tetapi karena pada saat terseret gelombang banyak terminum air yang sudah tercampur dengan lumpur maka hal inilah yang membuat mereka lama kelamaan menjadi sesak napas yang parah dan berujung dengan kematian apabila tidak tertangani oleh bantuan medik.

Ibu Emmy pada awalnya sudah berhasil membawa 5 orang anak Aceh ke Jakarta untuk dirawat dan diberikan penanganan khusus di rumah sakit. Tetapi karena keadaan mereka sudah sangat mengkhawatirkan dan paru-paru mereka sudah terinfeksi berat maka nyawa mereka satu persatu tidak dapat tertolong lagi.

Sumbangan dari para dermawan kepada Al-Izhar Cinta Aceh yang disalurkan melalui WALHI untuk Meulaboh saat ini difokuskan ke Ujung Fatihah. Karena di kota Meulaboh saat ini sudah cukup tertangani oleh pemerintah daerah dan masyarakat setempat. Sedangkan pengungsi di daerah Ujung Fatihah praktis belum sepenuhnya tertangani.

Pengungsi2 tersebut kebanyakan wanita dan anak2 sehingga sebenarnya bantuan sebaiknya lebih baik yang ada hubungannya dengan kebutuhan pokok wanita dan anak2. Seperti misalnya : pakaian wanita & anak2 (sebaiknya baru), pakaian dalam wanita, pembalut wanita, susu, vitamin ibu hamil, makanan bayi dan anak2, sajadah dan mukenah.

Alhamdulillah, menurut penuturan Pak Juned solidaritas antara para masyarakat yang selamat dengan para korban berlangsung sangat baik. Tetapi dilain pihak disana banyak yang mulai stress dan depresi akibat dari tertimpanya musibah ini.

Menurut Pak Juned, tentara dan PMI disana juga patut diacungkan jempol karena mereka bekerja benar2 tanpa lelah dan tanpa pandang bulu. Setiap pagi sekitar jam 08.00 para tentara sudah mulai bekerja menyisir daerah untuk mengumpulkan dan mengangkat mayat-mayat yang masih bergelimpangan. Lalu mayat-mayat tersebut dikumpulkan dan diletakkan dipinggir jalan. Disinilah peran para relawan PMI untuk mengangkat mayat-mayat tersebut ke atas truk (milik PT Astra Agro Coy) yang kemudian dibawa ke daerah perbukitan untuk dikuburkan secara masal.

CALANG

Kota Calang dapat dicapai hanya melalui jalur air karena jalan darat kesana putus total. Untuk mencapai Calang dari Meulaboh harus naik kapal selama 6jam!!

Kenyataan yang ada disana menurut penuturan Pak Janed, lebih menyedihkan dan mencekam dari Meulaboh. Bayangkan dari 85 desa yang ada, sekarang hanya tertinggal 5 desa saja!! Yang lainnya hancur total rata dengan tanah. Hal ini dikarenakan sangat sulitnya mencapai daerah ini sehinga menyebabkan bantuan yang datang kepada mereka pun sangat terlambat.

Daerah Calang ini juga merupakan daerah yang tidak aman, dengan kata lain GAM masih merupakan ancaman. Terbukti ada seorang dokter yang dihadang GAM dikala akan melakukan pertolongan untuk para korban. Menyedihkan dan sangat tidak manusiawi karena saat seperti ini kok mereka masih mementingkan diri mereka sendiri!

Bantuan dari Al-Izhar Cinta Aceh:

Bantuan yang sudah disalurkan dari Al-Izhar Cinta Aceh melalui WALHI adalah sebanyak 4ton yang berisi barang2 yang dibutuhkan seperti misalnya : pakaian layak pakai, biscuit, obat2an, water purifier, selimut, makanan bayi dll. Bantuan tersebut dibagi kedua daerah yaitu Banda Aceh dan Meulaboh.

Menurut keterangan dari Ibu Emmy, untuk dua minggu mendatang sebaiknya bantuan yang digalang adalah UANG. Karena sampai saat ini untuk makanan dan pakaian sudah cukup banyak untuk disalurkan kepada para korban dan pengungsi. Uang tersebut justru diperlukan untuk pengananan tahap selanjutnya yaitu tahap recovery. Pihak Ibu Emmy akan secepatnya memberikan list of basic needs kepada team agar uang sumbangan tersebut dapat dibelanjakan untuk barang2 yang tepat guna dan sesuai dengan kebutuhan dilapangan.

Demikian cerita ini, dengan harapan teman-teman semua lebih terketuk lagi nuraninya untuk terus membantu secara kontinu rakyat Aceh yang terkena musibah besar dan berskala nasional ini. Karena perjuangan kita untuk membantu mereka lepas dari musibah belum berhenti sampai disini. Masih banyak tahap lagi yang harus kita hadapi dan kerjakan untuk membuat Aceh tersenyum kembali…. Amiin..

Wass,

Sari Gamareza


Friday, January 07, 2005

Cerita dari Aceh melalui Debra Yatim

Sore ini kebetulan beberapa teman berkumpul bersama, ingin berbagi simpati dan menyampaikan dukacita pada rekan ortu Debra Yatim, yang telah kehilangan hampir 300-an anggota keluarga besarnya di kampungnya di Aceh saat gelombang tsunami menghempas desanya, desa Ulele (seberang Pulau We). Kebetulan salahsatu paman Debra yang berusia 101 tahun memang baru saja wafat dua hari sebelumnya, dan sebelum wafat, saat terbaring di rumah sakit di Medan, sudah memaksa untuk pulang ke Ulele, karena ingin mati di tanah kelahirannya. Doanya terkabul, keluarganya memang membawanya pulang ke Ulele, dan saat beliau wafat, cukup banyak keluarga dari luar Aceh yang berbondong-bondong datang menghadiri pemakamannya.

Ulele sekarang sudah terendam air laut, tak tampak samasekali kampung halamannya Debra. Dari cerita salahsatu anggota keluarga yang selamat (hanya sedikit yang selamat...), terjalin cerita sejak gempa terjadi. Saat itu, semua orang berlarian keluar dari rumah2 dan berkumpul di sekitar pantai. Yang selamat ini kemudian berbincang dengan beberapa anggota keluarganya yang lain, dan mengatakan bahwa ada desas desus bahwa ada air bah yang datang. Saat itu beliau menanyakan: "Baiknya kita naik ke atas bangunan yang agak tinggi atau jalan menuju daratan dalam saja ya?"

Sesaat kemudian, beliau sudah menemukan kepalanya terjepit kuda2 atap rumah, tetapi badannya koq terendam air, dan dia telah berpindah hampir 5 km menuju arah daratan. Kemudian diketahui bahwa saat dia melek, waktu sudah berlalu 7 jam sejak tsunami menggulung desa Ulele...

Beliau selamat, dan ketidaksadarannya (atau hilang ingatannya) selama 7 jam tidak bisa beliau jelaskan. Kesaksian beliau yang menyebabkan Debra dan keluarga yang tertinggal yakin bahwa sudah tidak ada anggota lain yang tertolong.... Semoga arwah mereka beristirahat dengan tenang bersama Nya....

Terlepas dari itu, kemudian berkembang cerita2 mengenai pengalaman teman2 dan keluarga yang menjadi relawan di Aceh sejak bencana terjadi. Berbagai cerita menunjukkan betapa Aceh, yang telah praktis "terisolasi" selama 30-an tahun sejak ditetapkan sebagai "Daerah darurat militer", kemudian "darurat sipil", telah menyebabkan berkembangnya kultur dan sikap yang seringkali bisa kita anggap sebagai kecurigaan yang amat sangat.

Yang mungkin tidak pernah terpikirkan oleh pihak2 yang mengirimkan gelombang bantuan militer dari berbagai negara (maupun TNI), adalah betapa (sebagian besar) bangsa Aceh sudah memandang pihak "tentara" ini dengan curiga, takut, dan terkadang tidak mau dibantu oleh para tentara ini. Tidak hanya itu, ada seorang warga keturunan Tionghoa yang berniat mulia, menginstalasi sumbangan peralatan penjernih air yang sederhana dan mudah perawatannya, mencontohkan cara pemakaiannya, meminum bergalon-galon gelas air, hanya untuk mendapatkan pandangan2 curiga dari penduduk yang telah menonton proses instalasinya sejak awal! Justeru sang warga yang telah bersusahpayah bekerja sendirian, dituduh ingin meng"kristenisasi" atau bahkan meracuni warga yang nanti menggunakan air yang telah dijernihkan ini.

Kemudian cerita orang Aceh yang tidak bisa makan sumpermi..... kelihatannya mereka memilih mati daripada makan supermi, dan tetap meminta agar diberi nasi! Belum lagi, saat satu truk berisi roti keju datang di lokasi pengungsian, karena betul2 kehabisan makanan siap saji, pengungsi tidak ada yang mau menerima roti keju, HARUS nasi.....

Satu lagi menurut Debra, bahwa orang Aceh diberitakan TIDAK biasa menggunakan baju bekas......bahkan air minum bertank-tank yang telah disediakan digunakan untuk berwudhu: lebih baik mati kehausan daripada tidak sholat.....

Pokoknya banyak pengalaman2 para relawan, yang mana cara menghadapi para korban Aceh betul2 merupakan ujian untuk menguji kesabarannya.

Ya itulah sekedar dongeng2 dari Aceh, barangkali ada yang mau share cerita yang lain? Ditunggu....

Sri

Thursday, January 06, 2005

Mohon bantuan jaga posko....

originally posted by Maya Danubrata in al-izhar-pl mailing list:


Teman2 yang baik,

alhamdulillah saya sudah jauh dari stress karena walaupun pada awalnya teman2 komisariat agak susah mencari sukarelawan posko, tapi sekarang sudah banyak teman2 yang menemani menjaga posko, terima kasih yang sebesar2nya untuk ibu-ibu dari komisariat TK-SMU, yang bersedia menjaga posko, luar biasa komitmennya, (jadi saya bisa leyeh2. )

Selain itu saya juga ingin memperkenalkan nama2 teman2 crew tetap posko yang bersama saya dari hari pertama sampai sekarang (walaupun pinggangnya sudah pegal2 karena packing), tetap setia mengurus barang2 kita beserta pengirimannya, yaitu...
Bp Yuliantoronto (direktur perguruan),
Ibu Aditi (litbang),
ibu Hilda (biro akademik),
Bp Bronto (Biro Akademik),
bapak ibu guru TK - SMU yang hari libur harus giliran jaga posko, dan terakhir........ KARYAWAN ALIZ (merekalah yang paling babak belur..) spt Pak Dulhaip - Naim - Mulyadi - Hidayat - gayat P - Awi - Jajuli - Dody T - Junaidi - marin - Lukman - Karyono - Mugiono - M Ubang - Zulkifli - Sardupi - Sugeng R - marzuki - Imranto.

Merekalah tulang punggung dari posko kita ini, sudah sepantasnya kita (terutama saya karena selalu minta tolong mereka) mengucapkan terima kasih kepada mereka. Mereka bekerja sangat cepat dan efisien, (padahal barang2 yang datang sangat banyak dan beragam, apalagi 4 hari pertama), Jadi sebenarnya yang stress pada hari2 pertama itu tidak saya saja, tapi semua orang yang saya sebutkan diatas. Stress yang didapat bukan lantaran lelah menjaga posko tapi lebih pada situasi pengiriman yang unpredictable.(karena kita tidak memakai jalur posko nasional), ditambah saat itu sepertinya terjadi kepanikan nasional..

Tapi sekarang berkat kerjasama kita semua, posko kita alhamdulillah bisa menyalurkan amanah secara lancar. Mudah2an dengan bertambahnya bantuan dari bapak ibu semua, maka tentunya pekerjaan di posko akan lebih mudah dan ringan.

salam
maya

Himbauan rotasi jaga posko

Message originally posted by Sri Seiful in al-izhar-pl mailing list:

Hallo semuanya lagi,

Coba ya, tolong banget bantu Ibu Maya, Ibu "penjaga" posko kita tercinta
di bawah Teater Kecil Al Izhar, bergiliran lah jaga posko. Paling tidak
akan berlangsung sekitar seminggu lagi ke depan. Bagi yang sudah
bersedia, dan bahkan sudah bergilir menjaga, trims berat dah, mengurangi
"stress"nya Ibu Maya yang imut tapi bisa galak. hehe..

Kemarin ada keluhan dari beberapa ibu-ibu yang mencoba menggalang
teman2nya, KONON katanya, yang menolak itu adaaaaa aja alasannya...
padahal 'kan cuma diminta SEKALI AJA datang ke sekolah, paling gak 2-3
jam UNTUK ACEH...

Saya ga tau apakah para bapak2 nya yang gak ngasih atau anak2nya gak
ngasih..... padahal kemarin udah ada tawaran dari bapak2 kalau masih 24
jam, set up aja meja karambol ama gaple, PASTI banyak bapak2 yang
nimbrung dari sore sampai pagi, hohoho..... Dapat exit permit gak tuh,
dari para ibu2 di rumah?!?!?

Ya sud-lah..... Ibu Maya, kalau masih butuh bantuan jaga, coba teriak
juga.... kalau jaga bisa baca blog lhooooo.... ada komputer sudah
tersambung internet di Posko!!!

Jual Barang yang tidak bisa diberangkatkan, tukar barang yang relevan...

Teman2,

Sehubungan dengan berubahnya prioritas kebutuhan di Aceh, maka ada barang2 yang sudah terkumpul di posko yang tidak bisa diberangkatkan ke aceh karena arahan dari posko kita di medan, seperti Indomie, dan Aqua, akan dijual menurut harga pasaran (syukur2 ada yang mau membayar lebih.. hitung2 charity), dan hasil nya akan dimasukkan dalam dana untuk Aceh dan dipergunakan sesuai dengan kebutuhan. Oleh karena itu mohon kesediaan teman2 untuk membantu "membeli" barang2 tersebut agar amanah yang kami terima tetap bisa kami salurkan.

Pakaian dan sepatu :
saat ini ada pakaian yang tidak layak kirim hasil sortiran petugas posko (robek2, kumuh, berjamur/kotor sekali, kancing atau ritsluiting rusak), atas kesepakatan antara perguruan dan BEOM maka pakaian seperti ini akan diberikan kepada para pemulung/dhuafa disekitar aliz.

Sedangkan untuk yang akan datang, kalau ada barang2 yang akan diberikan ke posko dan tidak dapat dikirimkan ke aceh, baik karena kendala transportasi maupun prioritas kebutuhan, maka untuk hal makanan/minuman kami akan menjualnya dan hasil penjualannya akan diserahkan ke rekening cinta aceh, sedangkan untuk pakaian atau sepatu akan kami salurkan kepada para dhuafa disekitar Aliz atau lebih luas lagi.

Kami memang masih menyimpan jatah cargo garuda untuk barang2 prioritas dan urgent yang bisa dikirim ke aceh. Untuk itu kami himbau sekali lagi bantulah dalam bentuk UANG, karena akan sangat efektif dalam pemenuhan kebutuhan mereka, atau selalu memantau perkembangan terakhir kebutuhan di aceh.

Sekali lagi kami ingatkan bapak ibu untuk memperhatikan KELAYAKANNYA, dan kalau ada yang mengirim obat atau vitamin, atau susu, perhatikan TGL KADALUARSA nya.

Demikian pengumuman posko, mohon maklumnya... semoga usaha kita ini dapat meringankan penderitaan mereka. amin

salam
maya

Daarul Aitam, mitra baru Al Izhar Cinta Aceh

originally posted by srisetio seiful in al-izhar-pl mailing list.


Hallo semua,

Ada mitra baru yang berkenan bekerja sama dalam Al Izhar Cinta Aceh,
yaitu Yayasan Daarul Aitam.


WEDNESDAY, JANUARY 05, 2005
Dapat jatah kargo lagi...
sms dari maya danubrata:

Alhamdulillah kita dapat jatah cargo garuda lagi...mau kirim kurma dari
pak azis :)

keterangan:
pak azis akan mengirimkan kurma melalui posko al izhar sebanyak 1.5 ton,
insya allah akan tiba di posko besok pagi.
posted by Al Izhar Cinta Aceh | 8:38 PM

1 Comment:
sriset said...
Tambahan informasi:

Pak Aziez mewakili Yayasan Daarul Aitam sebagai salahsatu anggota
pengurusnya, suatu yayasan yang menampung anak2 yatim piatu dan sudah
berumur lebih dari seratus tahun (bener 'kan Pak Sam?).

Karena Pemerintah sudah mengumumkan bahwa tidak akan ada anak Aceh yang
boleh dibawa keluar dari tanah Aceh, rencana Yayasan Daarul Aitam untuk
menampung ratusan anak yatim piatu dari Aceh terpaksa di"alih"kan niat
baiknya, dan salahsatu "kompensasi"nya adalah mengirim 1,5 ton kurma ke
tanah Aceh, alhamdulillah...

Semula hanya akan sekedar mengirim tanpa mengetahui bagaimana
distribusinya, sekarang Yayasan Daarul Aitam berkenan bekerjasama dengan
Al Izhar Cinta Aceh agar kiriman kurma ini akan sampai pada para korban
bencana tsunami.

Terimakasih pada Pak Aziez dan seluruh jajaran pengurus di Yayasan
Daarul Aitam, atas kepercayaan ini...

Wednesday, January 05, 2005

Dapat jatah kargo lagi...

sms dari maya danubrata:

Alhamdulillah kita dapat jatah cargo garuda lagi...mau kirim kurma dari pak azis :)


keterangan:
pak azis akan mengirimkan kurma melalui posko al izhar sebanyak 1.5 ton, insya allah akan tiba di posko besok pagi.

HIMBAUAN untuk sumbangan uang saja.

berita dari Maya Danubrata, penanggung jawab Relief Center/ Posko Jakarta
Teman2 yang baik,

Alhamdulillah saat ini kita sudah menjalankan 11 kali shipment, (2 kali ke posko kemanusiaan, 9 kali ke posko kita di medan). Saat ini cargo garuda (dengan fasilitas yang diberikan Ibu Okke Rajasa) belum bisa memberikan fasilitas lagi kepada Al Izhar untuk pengiriman barang (jatah 2 ton yang diberikan pada aliz sudah terpakai), jadi satu2nya pengiriman hanya melalui jalan darat yang diusahakan oleh posko kita di Hang tuah (transportasi ditanggung oleh Kel. Bp. Bustanil Arifin).

Berita terbaru yang disampaikan oleh ibu Yani Arifin (via Pak Yul) , pengiriman terakhir via HangTuah akan berhenti tgl 7 Jan 05 (sampai pemberitahuan selanjutnya). saat ini sumbangan dikonsentrasikan dalam bentuk dana, agar bisa dialokasikan untuk pembelian sembako di medan, dan juga pembelian barang2 yang sesuai dengan kebutuhan terkini.

Saya sudah mencoba menghubungi beberapa freight dan penerbangan yang menyediakan penerbangan gratis, mereka biasanya langsung mengirimkannya keposko kemanusiaan. Kalau sudah di posko kemanusiaan walaupun semuanya ditujukan untuk keperluan pengungsi juga , tapi kita akan susah melakukan tracking apakah barang itu benar2 sampai kepada yang membutuhkannya.

Sehubungan dengan kendala transportasi seperti diatas ,kami MENGHIMBAU teman2 untuk menyumbang dalam bentuk UANG. (sangat mudah di transfer atau disesuaikan dengan kebutuhan yang diminta oleh team lapangan di medan). Tetapi kalau masih ada yang ingin menyumbang dalam bentuk barang, mohon benar2 diperiksa manfaat dan kelayakan pakainya, disamping setiap pengiriman tetap memerlukan pengeluaran dana, juga kapasitas tempat yang disediakan sangat terbatas. Jadi mohon memantau keperluan terkini pada posko kami atau dari informasi2 yang sudah beredar.

Demikian informasi kami. Terima kasih banyak atas bantuan teman2 semuanya.

Salam
Maya

PS : Mohon bantuan teman2 yang mempunyai akses pengiriman langsung ke medan. Sampai medan posko kita akan bisa mengambil alih barang2 aliz.

Shipment via Hangtuah

SMS dari Ibu Yani Arifin via Pak Yul (05/01/05 ; 09:00) :
Berita dari Maya D

Teman2 yang murah hati, pengiriman bantuan ke Aceh berangkat dari rumah Tami, terakhir hari Jum'at 07 Jan 05,until further notice. Saat ini bantuan dikonsentrasikan ke dana untuk pembelian sembako dll di Medan. Jangan heran ya kalau ada SMS2 susulan. sekali lagi TERIMA KASIH yang tak terhingga (Yani Arifin)

Berita dari dokter kita di sana

berita ini dari mbak Prita.
Raffles Medical Group adalah mitra Al Izhar Cinta Aceh.


THE ASIAN TSUNAMI DISASTER

doing our part to help the victims

Dear Friends,

As you are aware, the Medical Foundation, in collaboration with the Raffles
Medical Group, has, thus far, sent two batches of emergency medical supplies
and medications to Aceh and Sri Lanka via the Indonesia Embassy and Sri
Lanka High Commission in Singapore.

We have been in constant contact with many parties, including local and
foreign government agencies, volunteer groups, and people who have already
moved into the tsunami-hit areas when formulating our relief assistance.
Among others, we have been speaking with our MFA Advance Consular Team in
Medan and the SAF detachment in Aceh to obtain first-hand updates on
developments in Aceh. As feared, many described the health condition of the
survivors as dire.

A medical team, comprised of Dr Andre Leong, Dr Kwan Yew Seng, Ms Dezima
Abas and Mr Daniel Azri, has set off for Aceh via Medan on 2 Jan 05,
bringing along more medications (some 200 plus kilograms) that are
desperately needed in the affected areas. We are also making arrangements to
send more medical supplies and medications to our medical team, should the
need arise.

It is going to be difficult to establish direct and frequent communication
with our team in Aceh, but they will endeavour to update us regularly. Here
are the two "SMSes" that Dr Andre Leong sent us on Sunday:

10.55 am: Arrived in Medan. Established contact with friends from
Indonesia who are helping in the relief efforts. Next flight confirmed.
All safe and sound. Other missions here too.

1.54 pm: First challenge - bags almost didn't go in, overweight. Flight
to Aceh delayed 4 hours. Now cleared. Flying off soon. Mass confusion.
MP Dr Ong Seh Hong also here with Renci team.

We also received a phone call from Dr Leong last evening. He said,

"We arrived in Banda Aceh airbase to utter confusion. On the way, we saw
scenes of total destruction on the ground. Seems worse than what we saw on
TV. Almost lost bags because people are taking whatever bags in sight. We
have moved to a field location about 1 km from the airbase. Putrid smell of
death all around. The team is deployed with Indonesian military doctors.
Unlike other foreign medical teams that are treating mainly misplaced people
with various medical problems, our team is treating patients pulled out from
the disaster areas with traumatic injuries. Short of medical supplies. The
Indonesian doctors found our supplies, especially the antibiotics, very
valuable. Bottled water is available but food is scarce. No power
available yet. Cellular communications patchy - going to switch off mobile
phone to save battery life. Will try to send daily update."

May I urge you to pray, in our own ways, for the victims and for the safety
of our team.

Yeo Siak Ling

The Medical Foundation

3 January 2005

Berita dari Ibrahim Champion di Aceh

reported by Sri Seiful

Yesterday's conversation with Ibrahim: he says in general that things are moving, the crisis is being handled as best as everyone can, the government has started moving, albeit trucks/transportation and solar have become problems in Medan after the government emptied the warehouses in Medan and took them with ALL the available trucks in Medan.

He is more concerned with getting the children back to school, thus funds would be much more appreciated. If we would like that to become a program together with Al Izhar in the future, I could talk to him and have Rotary Langkat set up an ongoing scholarship fund for that, as Rotary has a "Help the Children, Help the Schools and Help the Villages" ongoing program District-wide since the economic crisis of 1997. Thus he would like to be able to raise CASH FUNDS to help these children.


catatan:
Bapak Ibrahim Champion adalah anggota Rotary Langkat. Beliau adalah contact person Al Izhar Cinta Aceh. untuk relief worker yang dikoordinasikan antara Rotary Langkat dan Aceh Sepakat. Rotary Langkat dan Aceh Sepakat adalah mitra Al Izhar Cinta Aceh. Bantuan Al Izhar didistribusikan melalui jaringan Aceh Sepakat.
Aceh Sepakat, yang telah berusia 36 tahun, adalah organisasi nirlaba yang beranggotakan 750.000 orang aceh di dalam dan luar negeri. Aceh Sepakat memiliki madrasah, sekolah, rumah sakit, panti asuhan, di seluruh aceh.

Monday, January 03, 2005

Brosur Reach Aceh

link : click here for larger image

Brosur Cinta Aceh

brosur cinta aceh release terakhir silahkan klik : brosur

Link Pencarian Korban




Link dibawah ini dapat kita gunakan untuk membantu pencarian korban
tsunami Aceh. Mohon disebarluaskan, semoga berguna.

link : http://www.untukindonesia.com/file/aceh/victims.php


sumber : milist tetangga.

Sunday, January 02, 2005

Alhamdulillah, dari Alumni Al Izhar di Western Australia

from sherlyrezky@hotmail.com - western australia.
received 10:30

Assalamualaikum wr wb,

sebelumnya mohon diperkenalkan, nama saya sherly rezky, alumni al-izhar
pondok labu angkatan 4. Belum beberapa lama ini saya mendapat informasi ttg
al.izhar cinta aceh dari beberapa teman, saat ini saya sedang menuntaskan
kuliah di perth, western australia. saya pribadi mengucapkan turut berduka
cita amat sangat terhadap saudara2- kita di Aceh dan sekitarnya yg menderita
akibat bencana alam.

dengan dikirimnya e-mail ini, selaku anggota dari PPIA-WA (perhimpunan
pelajar indonesia australia - western australia), saya tertunjuk sebagai
project manager dalam menggalang dana untuk dikirim kepada korban aceh. Yang
menjadi permasalahan selama ini adalah sulitnya menemukan organisasi yg
dapat menyalurkan langsung barang2- bantuan ke aceh. Alhamdulillah saya
menemukan situs http://cintaaceh.blogspot.com yg memberikan solusi yg cukup
menggembirakan..

Insyaallah, hasil yg akan saya dan teman2 PPIA-WA dapatkan dari masyarakat
WA akan dapat membantu korban2- yg membutuhkan, dan insyaallah juga barang2-
tersebut akan disalurkan melalui jaringan al.izhar cinta aceh..

p.s. saya merasa sangat bangga pernah menjadi murid di al-izhar pondok labu.
jaringan al-izhar cinta aceh benar2- sangat mulia. :)

wassalam,

[s h er l y re z k y]

DELIVERY REPORT

sms bu aditi jam 03.09

>barang yang dibawa kemarin dari al izhar ke bandara 1,3 ton diberangkatkan hari ini dengan GA 184 jam 13.50 - aditi

Komunitas ITB dan Komunitas ITB74,
Jika ada teman2 yang menjadi relawan dan memerlukan informasi ataupun data di lapangan ... saya punya jejaring di Aceh di 111 kecamatan dan 10 kota kabupaten ..meski untuk sementara yang baru bisa diaktifkan adalah

Banda Aceh (M. Rusli, 0651-25832 dan Harry Idwan 0812-6935559),
Aceh Besar (Rusnaini, Kec. Darul Imarah, Aceh Besar tel 0651-7408704),
POSKO Utama di Medan 061-77830865,
Surya Darma 0812-6093135,
Arry Chandra 081361727827,
Dolly Hutapea 0812-6406475.

kami sudah mengirim 2 team perintis untuk membantu teman2 di Aceh membangun/menngaktifkan simpul2 komunikasi di kabupaten dan kecamatan. Mulai hari ini juga berangkat secara bertahap dikirim juga tim kecil untuk back-up perintis yang sudah berada di Aceh.

Untuk informasi juga bisa dihubungi Pusat Komunikasi PPK Berduka, di :
Jl.Pejaten Raya, Graha Pejaten No.2,
tel 021-7988918, 7988940 fax 0217974712,
Kumoro: 0815-9230503,
Nur Asni: 0816-4834143.

Senang sekali kalau bisa saling membantu dan sinergi untuk saudara2 kita di Aceh.


Sumber : Sri

Orang Tua Asuh

SMS dari Pak Yul :

Dibutuhkan orang tua (muslim), bersedia adopsi anak 0-3 th dr aceh yang akan di evakuasi ke jkt-bdg-batam. Hub Raihana 0815 87 000 64


Sumber : Maya

Laporan Rekening BCA per 1 January 2005

Silahkan Klik Disini :
Laporan Rekening



Sumber : Lita Legowo

Laporan Tanda Terima Posko

Silahkan Klik Disini :
Laporan Tanda Terima Posko



Sumber : Nana

Saturday, January 01, 2005

CINTA ACEH DELIVERY REPORT Jan 1 2005

sms dari ibu aditi dan maya danubrata di posko al
izhar jam 5:35pm

>alhamdulillah.Barang2 Aliz sebnyk 400kg via cargo
garuda hr ini jam 6 pagi (tx to ibu okke) sdh sampai
di tangan ibu tami arifin di medan, dan akan segera di
distribusikan ke meulaboh dan pengungsi sepnjg
aceh-medan.Emil arifin sdh bisa buka posko 25km dari
meulaboh,dg fasilitas genset dll..Cihui aditi - maya

posted by denny turner

=====
denny turner
http://dennyturner.org
dturner@computer.org



__________________________________
Do you Yahoo!?
Send a seasonal email greeting and help others. Do good.
http://celebrity.mail.yahoo.com

Berita terakhir dari Dr. Sugeng

sms dari maya danubrata jam 18.24

>Dr Sugeng: SAYA DI BANDA ACEH. POSKO SAYA DI RS HARAPAN BUNDA JL TEUKU UMAR DAERAH SEUTUI



posted by denny turner

CINTA ACEH status pengiriman dokter

Berita dari ibu Aditi jam 18.00

rombongan 15 dokter yarsi dan 7 perawat laki2 dari akademi perawat UI sudah terbang ke meulaboh membawa 24.000 tablet aquatab water purifier.contac person kita, dokter sugeng sudah diminta berkoordinasi di lapangan dengan ibu Tami Arifin di Medan.

posted by denny turner.

CINTA ACEH another barang siap dikirimkan....

pada tanggal 1 Januari 2005 jam 18.00 telah diberangkatkan dari Al Izhar pondok labu dan Hang Tuah 7/6 barang-barang sebanyak 1 ton sesuai dengan kebutuhan di lapangan dari masukan ibu Tami Arifin di Medan dengan perincian:
pakaian, selimut, pembalut wanita, susu, obat2an,
ke cengkareng untuk mendapat nomor SMU (surat muatan udara) dari Garuda untuk diberangkatkan ke Medan.

Setelah SMU didapat akan diketahui jadwal keberangkatan selanjutnya.

untuk bahan makanan mereka lebih baik membeli di Medan, biskuit dll.

dari Jakarta yang dibutuhkan adalah pakaian dan obat2an, susu, selimut dsb.

Biskuit, akua, bahan makanan cair lain akan diberangkatkan melalui jalur darat dengan truk tronton. Jadwal akan diberikan kemudian.

salam cihui dari bu aditi dan maya untuk semuanya.



CINTA ACEH DELIVERY REPORT Jan 1 2005

sms dari ibu aditi dan maya danubrata di posko al izhar jam 5:35pm

>alhamdulillah.
Barang2 Aliz sebnyk 400kg via cargo garuda hr ini jam 6 pagi (tx to ibu okke) sdh sampai di tangan ibu tami arifin di medan, dan akan segera di distribusikan ke meulaboh dan pengungsi sepnjg aceh-medan.Emil arifin sdh bisa buka posko 25km dari meulaboh,dg fasilitas genset dll..Cihui aditi - maya.

Detail berita:

1. Berita dari Medan Tami Arifin jam 17.35
Emil Arifin sejak jam ?? sudah set distribution point 25km dari meulaboh, di daerah perkebunan "mapoli" lengkap dengan genset dan listrik.

2. Berita dari Medan Tami Arifin jam 17.35
Cargo Al Izhar yang berangkat dengan pesawat GA196 jam 21.00 tanggal 31 Desember 04, dengan barang cargo sebanyak 400 kg telah diterima Tami Arifin jam ?? tanggal 1 Januari 2005.

more news from the front coming up....

Status Report 1 Jan 2005

Brief info summarised by Sri Seiful - status morning Jan 1 2005
srisetio@yahoo.com

Every single day, even almost every hour, we manage to synergize with new
parties, and we are now jointly operating as a full team, and able to
channel aid from its source to the victims direct, with particular focus to
Meulaboh and the surrounding islands.

From our post at Al Izhar, which is now open 24 hours daily, and manned by
both the Al Izhar teachers/employees/parents and students, we are able to
coordinate the efforts in requesting aid, depending on information from the
field of what is needed. We are now able to reach Meulaboh one way or
another, and are now working hard on setting up a refueling point for the
helicopters in Bakongan. Pertamina is in the process of shipping sufficient
fuel for the planes and heli within the next 3 days.

As we are now fully immersed in supporting the aid during this relief stage,
so far, goods such as: blankets/sarongs, dates (this is a survival food, and
not easily perishable), biscuits, baby biscuits, sanitary napkins (for the
women, including underwear), dry clothing, water purification tablets, and
other primary needs have been channeled almost daily from Jakarta.

A team of doctors have been flown into Medan towards Meulaboh, which we
managed to be one of the first to reach with aid via sea in fishermen's
boats. Now we have established contact by land and hope to continue to do
so.

We are attempting to also help channel the goods that are now being held up
in the Red Cross' warehouses in Medan, of which they have approached our
team in Medan.

Sick children evacuated to Jakarta will now be treated in several hospitals
which have agreed to join forces and receive these children free of charge.

We have also managed to join forces with Rotary International, thru the
sending of 5000 body bags from Rotary Club Singapore Marina, and also
established joint efforts with Rotary Club Langkat in Sumatera in
conjunction with Aceh Sepakat, who were the first to reach Banda Aceh,
Lhokseumawe, Siglie and Langsa with aid.

Our relief efforts will continue as long as needed, and for now,
funds are much more in demand, to be able to match the
demand from the field and our purchasing efforts in Jakarta (supplies/goods
are running low in Medan and Pakanbaru). Our latest shipment had included a
purchase of half a ton of dates (survival food) and almost 75,000 water
purification tablets to Medan.

posted by denny turner dennyturner@gmail.com

berita dari emil arifin

sms diterima dari pak yuliantoronto:
emil baru tel dr meulaboh dia nginap di perkebunan.
Meulab hancur.
truk mknan diserbu.
ada sek 100an org dlm perkampungan itu.
survivornya tinggal sedikit.
dia mau keliling lagi besok untuk cari penduduk.